dispar.ciamiskab.go.id. Tradisi Adat Nyangku di Kecamatan Panjalu, Kabupaten Ciamis, kembali digelar oleh Yayasan Borosngora, sesepuh Panjalu, pemerinta desa panjalu, dan keturunan raja panjalu pada Senin (9/10/2023).

Acara ini dihadiri langsung oleh Bupati Ciamis, wakil Bupati Ciamis, Sekda Ciamis, serta unsur Forkopimda. Upacara Adat Nyangku juga selalu menyedot antusias ribuan warga lokal maupun dari berbagai daerah.

Nyangku sendiri merupakan upacara prosesi menyuci dan membersihkan benda pusaka peninggalan Raja Panjalu, Prabu Sanghyang Borosngora yang biasa dilakukan setahun sekali setiap Bulan Maulid atau Robi’ul Awal.

Benda-benda pusaka itu diarak menuju alun-alun Panjalu oleh keluarga Kerajaan Panjalu untuk di cuci dengan air kembang diberi wangi-wangian. Setelah selesai ritual pembersihan, benda-benda pusaka tersebut diarak untuk disimpan kembali di Pasucian “Bumi Alit”.

Selain menjadi warisan budaya, Nyangku juga merupakan salah satu peningalan kebudayaan Ciamis yang terus dilaksanakan secara turun temurun. Adanya Upacara Adat Nyangku ini tentunya bisa menaikan laju perekonomian masyarakat khususnya disekitaran wilayah Panjalu.

Bupati Ciamis, H. Herdiat Sunarya mengatakan bahwa wisata di Panjalu menjadi daya tarik bagi para wisatawan baik itu lokal maupun luar daerah. Herdiat yang hadir mengikuti upacara adat Nyangku juga mengungkapkan bahwa acara ini bagus untuk meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi masyarakat Panjalu.

“Alhamdulilah Ciamis memiliki banyak potensi adat dan budaya yang luar biasa, dan peninggalan – peninggalan para leluhur salah satunya yaitu upacara adat Nyangku yang dimulai oleh Presiden Ke-4 Republik Indonesia Gusdur ketika masih menjabat.

Hediat juga berpesan dengan adanya Upacara Adat Nyangku ini bagus untuk meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi masyarakat disekitar Panjalu. Ia juga mengajak untuk menjaga dan melestarikannya sebagai salah satu daya tarik wisata tingkat nasional sampai Internasional.